cover
Contact Name
Tri Wardhani
Contact Email
twd@widyagama.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
agrika@widyagama.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
AGRIKA
Published by Universitas Widyagama
ISSN : 19075871     EISSN : 25416529     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrika mempublikasikan hasil-hasil penelitian dalam bidang ilmu pertanian meliputi penelitian di bidang budidaya pertanian, agrobisnis dan teknologi pengolahan hasil pertanian, juga menginformasikan berbagai paket teknologi, ulasan ilmiah, komunikasi singkat dan informasi pertanian.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 1: Mei 2016" : 8 Documents clear
PENGARUH SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN KULIT SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA MINUMAN SARI KULIT SEMANGKA Kukuh Prastyanto Wardhana; Enny Sumaryati; S Sudiyono
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (744.835 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.445

Abstract

Sari kulit semangka merupakan salah satu jenis produk diversifikasi dari semangka. Tujuan dari penelitian ini adalah memanfaatkan limbah kulit semangka untuk dijadikan olahan minuman (Sari buah), menentukan proses yang tepat pembuatan sari buah kulit semangka, dan menguji mutu kimia dan sensoris sari buah kulit semangka. Sebelum diolah menjadi sari buah, kulit semangka diberi perlakuan suhu ruang, dingin, dan beku serta lama penyimpanan selama 2 jam dan 8 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan suhu penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, kandungan vitamin C, rasa, dan warna sari kulit semangka. Perlakuan lama penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, kandungan vitamin C, rasa, dan aroma sari kulit semangka. Kombinasi perlakuan suhu dan lama penyimpanan pada pengolahan kulit semangka berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut dan vitamin C sari kulit semangka. Total padatan terlarut sari kulit semangka berkisar antara 9,33% sampai 11,43%, kandungan vitamin C berkisar antara 1,44 mg sampai 1,64 mg, kadar kalium berkisar antara 251,4 mg/L sampai 437,97 mg/L. Hasil uji organoleptik untuk rasa sari kulit semangka berkisar antara 1,73 sampai 3, untuk nilai warna sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3,09, dan untuk nilai aroma sari kulit semangka berkisar antara 1,91 sampai 3.
EKSPLORASI PANTAI SANGGAR TULUNGAGUNG UNTUK MENJADI EKOWISATA Ela Oktaviana
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2080.924 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.437

Abstract

Kabupaten Tulungagung lebih terkenal dengan hasil kerajinan marmer dan Onix yang indah, namun pada akhir-akhir ini banyak tempat wisata khususnya pantai yang ditemukan di kabupaten tulungagung, namun sayang beberapa pantai belum dikelola dengan baik oleh pemerintah kabupaten Tlungagung, salah satunya yaitu pantai Sanggar. Pantai Sanggar terletak di Desa Jengglungharjo Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung Propinsi Jawa Timur. Lokasi pantai tersebut berjarak 30km atau sekitar 1 jam 45 menit dari pusat Tulungagung. Tujuan dari penulisan ini adalah merumuskan pengembangan pantai Sanggar untuk menjadi ekowisata. Pantai Sanggar mempunyai potensi untuk dijadikan tepat wisata berbasis ekowisata, dengan keadaanya yang masih alamiah. Selain itu pantai sanggar mempunyai warna air laut yang masih biru, jernih, pasir yang putih,karang-karang serta ombak yang lumayan besar. Namun masih disayangkan pengelolaan pantai sanggar masih belum bagus, terlihat dengan askes menuju pantai yang masih tanah, dan jika pada waktu hujan sangat becek, serta penarikan karcis masuk yang masih seikhlasnya, selain itu cuma adanya 2 warung yang buka dihari libur (tanggal merah saja) di pantai Sanggar.
PENGARUH PASTEURISASI DAN STERILISASI TERHADAP KUALITAS DAN LAMA PENYIMPANAN SARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) Syahlul Fadil; Moh. Su’i; S Sudiyono
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.519 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.444

Abstract

Penelitian ini mempelajari pengaruh pasteurisasi dan sterilisasi terhadap kualitas dan lama penyimpanan sari ubi jalar ungu. Pemanasan dilakukan dengan cara pasteurisasi dan sterilisasi dan dengan lama penyimpanan 0 hari, 3 hari dan 6 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar antosianin, vitamin C, total solid, uji rasa, aroma dan uji warna tertinggi pada pemanasan pasteurisasi pada penyimpanan 0 hari. Sedangkan dengan pemanasan sterilisasi kadar antosianin pada penyimpanan 3 hari, untuk vitamin C, total solid, uji rasa, aroma dan uji warna tertinggi pada penyimpanan 0 hari. Pada uji BNT uji aroma tidak berpengaruh nyata pada kedua perlakuan.
PENGARUH WAKTU DAN SUHU STERILISASI TERHADAP SUSU SAPI RASA COKLAT Muchamad Saiful Rizal; Enny Sumaryati; S Suprihana
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.532 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.443

Abstract

Susu segar adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dari pemerahan yang benar, tidak mengalami penambahan atau pengurangan suatu komponen apapun dan tidak mengalami proses pemanasan (SNI, 1992). Hasil penelitian menunjukkan suhu dan waktu mempengaruhi karakteristik terhadap performa secara kimia, organoleptik dan mikroorganisme. Semakin tinggi suhu dan lama waktu sterilisasi mengalami kerusakan protein, pemisahan lemak, berat jenis, organoleptik dan mempengaruhi pertumbuhan mikrorganisme. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah pada perlakuan suhu 121 °C dengan waktu selama 8 menit dengan tidak adannya pertumbuhan mikroorganisme thermofilik 0 cfu, kadar protein 2.151 dan nilai organoleptik pada warna 6.33 ( agak suka ), aroma 6.00 (agak suka) dan rasa 6.17 (agak suka).
STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS EKONOMI LOKAL DALAM RANGKA PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI WILAYAH KARIMUNJAWA M Muniah
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.092 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.442

Abstract

Pada era pembangunan berkelanjutan, alternatif dan pariwisata berkelanjutan telah menjadi perhatian besar bagi pemerintah daerah. Pulau Karimunjawa yang terletak di Kabupaten Jepara adalah salah satu kasus yang menarik tentang bagaimana konsep Ekowisata dapat dikombinasikan untuk pembangunan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan informasi tentang gambaran Ekowisata di Kepulauan Karimujawa. Selain itu, akan merumuskan cara strategis untuk membuat pekerjaan ekowisata baik untuk pengembangan masyarakat lokal.
PENGEMBANGAN EKOWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI KEPULAUAN BANDA, KABUPATEN MALUKU TENGAH Salakory, Revalda A. J. B.
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.829 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.441

Abstract

Banda merupakan salah satu kawasan prioritas terkait dengan pengembangan pariwisata yang secara administratif terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pengembangan pariwisata di Kepulauan Banda dewasa ini mengarah pada suatu konsep wisata yang mengutamakan kelestarian lingkungan (berwawasan lingkungan) atau ekowisata demi terciptanya suatu pembangunan yang berkelanjutan.Namun sejauh ini, kebijakan yang dirumuskan pemerintah daerah belum mampu memberikan kemajuan signifikan bagi perekonomian masyarakat lokal. Tujuan dari penulisan ini adalah merumuskan konsep pengembangan ekowisata berbasis masyarakat guna sebagai rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam pembuatan kebijakan pengembangan. Pengembangan ekowisata berbasis masyarakat di Kepulauan Banda didasarkan pada prinsip pengembangan destinasi wisata agar berkelanjutan secara ekonomi, sosial dan lingkungan dengan membentuk suatu organisasi ekowisata yang terdiri dari para masyarakat yang berkompeten di bidang ekowisata serta melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan jasa ekowisata; pengembangan institusi masyarakat lokal dan kemitraan dengan membangun kemitraan antara masyarakat dengan tour operator menciptakan suatu keadilan dalam pembagian pendapatan serta membuat panduan wisata agar selama berwisata, wisatawan dapat berperilaku sesuai dengan etika yang tertulis di dalam panduan tersebut serta menghargai budaya dan cara hidup masyarakat; ekonomi berbasis masyarakat dengan menjadikan rumah penduduk sebagai homestay agar demi peningkatan kesejahteraan serta; edukasi tentang budaya dan konservasi kepada wisatawan dengan masyarakat sebagai pemandu. Dalam merancang suatu konsep serta strategi pengembangan ekowisata berbasis masyarakat, hal mendasar yang harus dilakukan adalah mengenalkan masyarakat tentang konsep ekowisata dikarenakan sebagian besar pengelolaan destinasi di Kepulauan Banda maupun daerah Maluku masih jauh dari konsep ekowisata yang mempertimbangkan warisan budaya, partisipasi dan kesejahteraan masyarakat lokal serta upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan. Selain itu, persepsi masyarakat tentang kehadiran destinasi ekowisata agar kegiatan pengembangan sesuai dengan keinginan masyarakat tanpa mengabaikan kebutuhan wisatawan.
EVALUASI KERAGAMAN DAN POTENSI GENETIK 7 GENOTIPA TERUNG (Solanum melongena L.) Lestari, Shanti Budi; Pratamaningtyas, Suslam; Sugiarti, Untung
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.337 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.446

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi karakter-karakter tanaman terung yang memiliki pengaruh genetik besar. Penelitian telah dilaksanakan di Pare, Kabupaten Kediri pada Bulan September - November 2015. Sebanyak 7 genotipa diuji dalam rancangan acak kelompok dengan 4 ulangan. Masing-masing genotipa terdiri dari 10 tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa karakter panjang daun, panjang tangkai daun, panjang tangkai buah, hari berbunga, hari berbunga 50%, panjang buah, diameter buah dan berat per buah memiliki nilai taksir heritabilitas yang tinggi. Sedangkan karakter tinggi tanaman dan umur panen menunjukkan heritabilitas yang rendah. Karakter-karakter yang memiliki heritabilitas tinggi menunjukkan perbedaan positif dan nyata antar genotipa.
POTENSI PENGEMBANGAN EKOWISATA DI GREEN CANYON, KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT Kartikasari, Retna
Agrika Vol 10, No 1: Mei 2016
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.718 KB) | DOI: 10.31328/ja.v10i1.440

Abstract

Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat meningkat pesat melalui sub-sektor pariwisata. Pengembangan sub-sektor ini telah meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga kesejahteraannya meningkat. Salah satu alternatif destinasi wisata alam di Provinsi Jawa Barat adalah Green Canyon di Pangandaran. Destinasi ini terkenal dengan keunikan alamnya berupa aliran Sungai Cijulang yang berwarna hijau tosca dengan tebing bebatuan di tepian sungai dan gua karst di hulu sungai serta tebing tinggi yang membentuk jembatan di atas aliran sungai. Berdasarkan studi-studi yang telah dilakukan terhadap kawasan Green Canyon, dapat diketahui bahwa pengelolaan destinasi wisata ini belum mengarah pada ekowisata. Pengelola lebih berfokus pada kegiatan promosi untuk menarik minat kunjungan ke obyek wisata Green Canyon. Partisipasi masyarakat belum dilakukan secara optimal sehingga belum semua lapisan masyarakat menerima manfaat dari adanya destinasi wisata ini. Untuk itu, diperlukan upaya memperkenalkan ekowisata kepada pengelola guna menerapkan prinsip dasar ekowisata, yaitu pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan konservasi, sehingga akan terwujud keberlanjutan destinasi wisata “Green Canyon” ini.

Page 1 of 1 | Total Record : 8